Sebuah pernyataan bernada provokatif disampaikan kelompok garis keras Hindu Rashtriya Swayamsevak Sangh yang mengatakan bahwa mendiang Bunda Teresa melakukan Kristenisasi terselubung dalam kegiatan kemanusiannya terhadap warga miskin di India.
Pernyataan yang disampaikan sang ketua bernama Mohan Bhagwat itu mengundang reaksi keras dari kelompok pendukung lintas agama di India. Ditenggarai, pernyataan tersebut disampaikan menyusul seruan Menteri Narendra Modi mengenai toleransi beragama dan berjanji melindungi semua kelompok minoritas di India.
Uskup Thomas Dabre dari Poona membantah tudingan tersebut dengan memaparkan bahwa ratusan ribu orang yang ditolong Bunda Teresa itu menganut berbagai agama dan mereka tetap meyakini kepercayaan mereka sampai mati. "Bunda Teresa tidak punya agenda tersembunyi dalam setiap pelayanannya. Dia selalu berusaha memastikan bahwa kepedulian utamanya adalah menghapus penderitaan orang dan menolong mereka yang miskin dan sengsara agar pulih dan punya rasa hormat kepada diri sendiri," kata Dabre.
Atas kejadian ini, pemerintah India segera meningkatkan pengamanan di ratusan gereja di New Delhi. Meski kekerasan yang besar yang dipicu masalah agama tidak terjadi di India, terjadi perusakan dan pencurian benda-benda di tujuh lembaga Kristen dalam beberapa pekan terakhir.